(Mimbarkita.com) - Masyarakat Indonesia kembali dibuat heboh dengan pernikahan sesama jenis secara resmi di Jember, Jawa Timur.

Pernikahan ini terjadi antara Ayu Puji Astutik (23) dengan Muhammad Fadholi (21).

Masih menjadi misteri kenapa pernikahan yang belakangan terkuak sesama jenis ini bisa diresmikan secara legal.

Seperti dilansir Tribunstyle.com dari Tribunnews.com, Selasa (24/10/2017), Ayu atau yang bertindak sebagai mempelai perempuan dikabarkan seorang laki-laki.

Ayu bahkan bersikukuh bahwa dirinya perempuan tulen ketika wartawan mendatangi ke kediaman pasangan ini di Dusun Plalangan, Desa Glagahwero, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Pengakuan Ayu ini disampaikan di depan Kapolsek.

Ayu dinikahi Fadholi pada bulan Juli 2017 di KUA Kecamatan Ajung.

"Sumpah, Pak. Saya ini perempuan asli, dan saya siap membuktikan. Saya ini memang sudah lama difitnah,” kata Ayu kepada wartawan, Senin (23/10/2017).

Pernikahan keduanya baru terbongkar dan beredar di media sosial mulai pertengahan September lalu.

KUA Kecamatan Ajung pun telah memangil keduanya untuk melakukan klarifikasi.

Tetapi Ayu dan sang suami tidak datang memenuhi panggilan tersebut.

Namun keduanya memberi surat pernyataan bahwa telah memalsukan data Ayu agar bisa menikah.

Kepolisian dan Koramil setempat akhirnya mendatangi kediaman pasangan ini di kediamannya.

Ayu pun tak lagi bisa mengelak atas permintaan pemeriksaan itu.

Dan fakta soal jenis kelamin Ayu pun terkuak.

Ayu tak bisa lagi menghindar tapi ia memberikan alasan yang dinilai tak masuk akal.

“Saya dilahirkan memang perempuan, saya berani bersumpah."

"Habis itu nikah sama Mas (Fadholi)."

"Saya mimpi tiba-tiba ada telur jatuh dan ada mahkluk halus, tiba-tiba seketika berubah jenis kelamin."

"Ini berubah baru saja,” jelasnya, Senin,(23/10/2017).

Setelah terkuak dirinya seorang pria, Ayu baru berjanji akan menjadi lelaki tulen untuk ke depannya.

“Setelah saya seperti ini, saya ada keinginan untuk operasi dan membuang jenis kelamin saya menjadi perempuan."

"Tetapi, karena tidak ada biaya, akhirnya pasrah nunggu keajaiban,” pungkasnya.

Ketika ditanya wartawan, Fadholi sendiri seolah seperti orang ragu.

Ia tak memberikan keterangan lebih rinci apakah istrinya perempuan atau laki-laki.

Tapi ia mengaku mengenal Ayu sebagai perempuan sejak awal.

"Ya, sekarang saya pasrah saja. Tapi kalau sudah jadi begini, saya mau ceraikan saja sudah," kata Fadholi.

Fadholi mengaku tak menyimpan rasa curiga ketika dirinya menikahi Ayu di sekitar stasiun.

Kala itu Ayu mengaku tak memiliki orangtua dan pernikahan itu disaksikan oleh orangtua Fadholi.

Kepala KUA Kecamatan Ajung, Muhammad Erfan telah melayangkan surat ke Pengadilan Agama Jember untuk membatalkan pernikahan pasangan ini.

Kepala Desa Glagahwero, Suryo mengatakan, dokumen-dokumen yang dikeluarkan desa untuk perlengkapan pernikahan seperti KTP dan KK, menurut Suryo bukan dikeluarkan dari pihaknya.

"Itu yang perempuan bukan warga sini," katanya.(tp)