Pekanbaru (mimbarkita.com) – Pembangunan proyek jalan dan jembatan Sei Siasam ruas jalan Ujung Batu-Rokan-Batas Sumbar disinyalir dikerjakan asal-asalan. Betapa tidak, proyek APBD Riau tahun 2020 senilai Rp13.465.303.850,61, minim pengawasan dari pihak pengguna jasa dan penyedia jasa.
Berdasarkan hasil investigasi mimbarkita.com bersama tim pekan lalu, untuk pembangunan Jembatan Sei Siasam pada rusa jalan Ujung Batu – Rokan- Batas Sumbar ditemukan jenis pekerjaan yaitu pembangunan jembatan Sei Siasam , pekerjaan pengamanan tebing (brojong) dan pekerjaan pemeliharaan jalan.
Dalam perkerjaan pengamanan tebing (brojong) masih tahap pekerjaan disinyalir pekerjaan pemasangan corocok brojong diduga asal jadi dan untuk pekerjaan pemeliharaan jalan Ujung Batu – Rokan dan Sumbar masih tahap pekerjaan ditemukan pekerjaan pecking dilapangan 45 titik yang sudah dikerjakan .
Ironisnya, proyek program pembangunan jalan dan jembatan yang dikerjakan kontraktor PT. Cahaya Kurnia Riau ini, bernomor Kontrak: :630/SHPS-PUPRPKPP/BM-PJSS/34/2020 senilai sebesar Rp13.465.303.850,61 disinyalir dikerjakan asal jadi dan minim pengawasan dari pihak terkait.
Seperti yang disampaikan salah seorang tukang kepada mimbarkita.com dilapangan, bahwa mereka hanya disuruh untuk menyusun batu dan mengikatnya dengan kawat,untuk pengamanan tebing (brojong).
Masalah kekuatan pengamanan tebing ini,kami kurang ngerti, kami hanya diarahkan begitu saja,”susun batu dan ikat dengan kawat” lalu pergi .Untuk urusan lain kami tidak tau jelas pekerja dan minta namanya jangan disebut.
Lebih lanjut disampaikan sumber, dulunya untuk mengikat batu pengamanan tebing,kami pekerja banyak didatangkan dari Sumbar sekitar empat puluh orang, sekarang tinggal sepuluh orang, sedangkan untuk pekerja jembataan mereka datangkan dari Jawa.
Ketika disinggung masalah pemasangan corocok brojong, maaf bu kita kurang ngerti yang jelas kami hanya diarahkan susun batu dan ikat. Kalau masalah pengawas yang ada dilokasi proyek ini, “ Aduuh bu,kita tidak tau kapan pengawasnya datang. Yang kami tau disini, setelah diarahkan yahhh sudah, kami kerja sendiri. Kalau mereka(pengawas-red) datang bisa dihitung jari ke sini,apalagi tempatnya cukup jauh, jelas sumber
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Propinsi Riau, Taufiq melalui Kepala Bidang (Kabid), Arif kepada wartawan mengakui bahwa pengawas tidak setiap turun lapangan. Tapi mereka (pengawas-red) datang sekali seminggu, hari senin turun kesana untuk memantau, jelasnya
Sedangkan untuk perkerjaan papan pada jembatan yang digunakan sebagai alas, ditimbun papan dan kayu bekas. Arif menjelalskan, bahwa papan tidak sebagai alas atau dimasukkan kedalam, itu tidak benar. Tapi sebagai jembatan jalannya angkong untuk mengangkat atau memasukkan batu-batu ke dalam atau sebagai kedudukan angkong,dan saat itu ada pengawasnya mereka tau, jelas kabid
Terkait masalah pekerjaan pemeliharaan jalan, terdapat pekerjaan peching ditemukan dilapangan 45 titik, menurut Arif itu masih dalam tahap proses pekerjaan, mungkin hitungan 45 titik itu dari jembatan,dan diluar dari itu masih ada lagi ke depannya. Nah, ini berbalik sama orang abang bukan berarti saya melarang tapi saya (Arif-red) sudah menjawab dan memberi penjelasan, jelas Arif (lina)
Komentar Anda :