Hadiri Peresmian Pabrik Sinar Mas
Gubri : Dukung Investasi untuk Ciptakan Lapangan Kerja
Jumat, 15-09-2017 - 07:58:34 WIB
PEKANBARU (Mimbarkita.com) - Sinar Mas Agribusiness and Food yang merupakan perusahaan kelapa sawit terbesar kedua bekerjasama dengan Cepsa yang merupakan perusahaan energi terpadu dan terkemuka yang berpusat di Madrid, Spanyol, mendirikan pabrik di Dumai.
Peresmian pabrik ini dihadiri langsung oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Gubernur Riau (Gubri) Arsyadjuliandi Rachman, Chairman dan CEO Sinar Mas Franky O. Widjaja dan CEO Cepsa Pedro Miro di Dumai, Kamis (14/9/2017).
Gubri mengatakan pabrik ini adalah joint venture antara Sinar Mas dengan Cepsa yang berbahan baku Crude Oil Palm (CPO) yang menghasilkan bermacam-macam produk yang bisa diekspor.
"Kita selalu mendukung investasi masuk, karena ini dalam rangka menciptakan lapangan kerja, apalagi CPO berpengaruh langsung sampai ke masyarakat petani, Sinar Mas kan juga punya kebun disini, ada plasma ada inti, kalau plasma sudah jelas masyarakat," kata Andi Rachman, sapaan akrab Gubri.
Chairman dan CEO Sinar Mas Franky O. Widjaja mengatakan usaha patungan ini diciptakan dengan visi untuk menjadi produsen alkohol lemak berbasis nabati serta turunannya yang terdepan dengan skala global dan dengan pasokan bahan baku yang berkelanjutan.
"Integrasi vertikal Sinar Mas Cepsa dan peluncuran pabrik di Dumai ini merupakan langkah penting yang kami lakukan untuk mencapai visi ini. Melalui usaha patungan ini kami dapat meningkatkan nilai tambah bagi produk turunan kelapa sawit dan terus mencipatakan lapangan kerja di Indonesia," Franky O. Widjaja
Pabrik Dumai memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 160.000 metrik ton alkohol lemak per tahun. Penjualan alkohol lemak berbasis nabati kian diminati sebagai bahan baku untuk produk perawatan pribadi dan deterjen cair. Fokus utama penjualan dari Pabrik Dumai adalah pasar-pasar di Asia.
Pabrik ini secara langsung memberikan lapangan pekerjaan bagi 300 tenaga kerja Indonesia. Juga akan mendukung pertumbuhan industri bahan kimia di Indonesia melalui transfer pengetahuan serta penerapan teknologi terdepan dalam memproduksi alkohol lemak dari bahan baku nabati yang berkelanjutan.
Pabrik Dumai sepenuhnya telah beroperasi secara mandiri. Pabrik ini mampu menghasilkan listrik sendiri, mengolah limbah dan mengelola logistiknya sendiri. Selain itu, Pabrik Dumai memiliki lokasi yang strategis, bersebelahan dengan Kilang minyak Lubuk Gaung milik Sinar Mas Agribusiness and Food yang memasok minyak inti sawit untuk pabrik tersebut. Kilang Minyak Lubuk Gaung telah memperoleh sertifikasi RSPO dan dapat ditelusuri asal bahan bakunya.
Pabrik ini dibangun dengan investasi senilai 300 juta euro (setara dengan Rp 4,77 Triliun) yang akan memproduksi alkohol lemak (fatty alcohol) dan asam lemak (fatty acid) dari minyak inti sawit berkelanjutan.
Bahan baku berbasis nabati tersebut digunakan untuk membuat produk kebersihan, kosmetik, pembersih rumah tangga, dan lain-lain
Nantinya pasar dari produk ini adalah untuk pangsa pasar Asia, Eropa Timur, dan Eropa Barat, namun, ada juga yang untuk dijual di dalam negeri walaupun sebagian besarnya untuk ekspor. (rbc)
Komentar Anda :